Riset IDSIGHT: MBG Peringkat 3 Program Prioritas, Publik Desak Evaluasi dan Perbaikan
- account_circle Faqih Haq
- calendar_month Jumat, 24 Okt 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar

Makan Bergizi Gratis (MBG)
Memasuki usia setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, sejumlah program prioritassebagai realisasi janji kampanye dihadapkan pada tantangan. Makan bergizi gratis (MBG) yang paling banyak mendapat sorotan berada pada peringkat ketiga menurutpenilaian publik.
Sebanyak 51,3% menilai positif program MBG, menunjukkan besarnya dukungan publikyang tidak terbantahkan. Di sisi lain penilaian negatif pun cukup tinggi mencapai 43,0%, sedangkan sisanya cenderung netral.
Demikian temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan denganmenganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden, wakil presiden, dan para menteri pada 24 September-3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok.
Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebutpaling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiapplatform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.
“Menduduki peringkat 3 besar penilaian terhadap program prioritas Prabowo-Gibran, publik mendesak dilakukannya evaluasi dan perbaikan terhadap program makan bergizigratis (MBG),” ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa di Jakarta, pada Kamis (23/10).
Presiden Prabowo sendiri dalam arahannya supaya dilakukan perbaikan sanitasi dan higienitas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah juga akan mengevaluasi SPPG yang bermasalah, di mana banyak terjadi kasus keracunanmakanan.
Alih-alih dihentikan, publik berharap adanya perbaikan dalam pelaksanaan program MBG yang diakui telah banyak memberikan manfaat. “Publik juga menyoroti pihak-pihak yang dinilai tidak kompeten dan mengambil keuntungan, hingga keluhan soaltenaga SPPI,” lanjut Johan.
Sementara itu program prioritas dan unggulan yang mendapat penilaian positif tertinggiadalah Sekolah Rakyat (62,4%) dan cek kesehatan gratis (58,7%). Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan CKG menyasar seluruh populasi.
Harapannya, keberadaan Sekolah Rakyat bisa memutus mata rantai kemiskinansekaligus membangun karakter bagi para siswanya. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi dengan jumlah siswa mencapai 16 ribu orang.
Sedangkan penerima manfaat program CKG telah menembus 41,8 juta orang, sertamulai dilakukan pembangunan 22 rumah sakit baru dari target 32 sampai akhir tahun. Termasuk dalam program ini adalah target penurunan kasus TBC yang terbilang masihtinggi di Indonesia.
Program lainnya yang mendapat penilaian positif adalah sekolah unggulan Garuda (48,8%), swasembada pangan, energi, dan air (45,3%), dan pembangunan 3 jutarumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan/FLPP (42,8%).
“Terakhir adalah program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KLMP) atauKopdes yang mendapat penilaian positif sebanyak 37,2%,” pungkas Johan. Namunpenilaian negatif terhadap program Kopdes juga cukup tinggi, mencapai 50,3%.
Pada September lalu Prabowo mencopot Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, digantikansalah satu orang kepercayaannya, Ferry Juliantono. Prabowo meluncurkankelembagaan 80.081 Kopdes pada Juli 2025 lalu. (*)
- Penulis: Faqih Haq

Saat ini belum ada komentar