Pastikan Tak Lari ke Dolar, Menkeu Purbaya Tinjau Penyerapan Dana Rp55 Triliun di BNI
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Rabu, 1 Okt 2025
- visibility 38
- comment 0 komentar

Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meninjau proses penyerapan anggaran dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun saat menyambangi kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada Senin (29/9).
“Saya datang ke bank itu untuk memastikan mereka bisa menyalurkan kredit itu. Saya ingin tahu juga proyeksi kredit mereka seperti apa ke depan,” kata Purbaya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/09/2025).
Selain itu, Purbaya memastikan bank tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah. Ia juga berencana melakukan kunjungan serupa ke bank-bank Himbara lainnya secara acak.
“Saya akan cek bank yang lain juga seperti itu, secara random,” tuturnya.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025, pemerintah menempatkan dana Rp55 triliun di Bank Mandiri, BNI, dan BRI, Rp25 triliun di BTN, serta Rp10 triliun di BSI.
Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025, Purbaya menyampaikan dampak kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di lima bank mulai terlihat. Ia bahkan menyinggung komentar pengacara kondang Hotman Paris terkait bunga deposito.
“Pak Hotman Paris protes sama saya. Waktu dia memperpanjang depositonya, bunga jadi turun, dia jadi rugi katanya. Memang itu tujuan saya. Biar dia belanja lagi, jadi ekonomi jalan,” ujar Purbaya.
Menurutnya, penempatan kas negara dengan bunga rendah di bank komersial bukan ditujukan untuk program pembangunan tertentu, melainkan untuk meningkatkan likuiditas, menurunkan cost of fund, dan mendorong pertumbuhan kredit, konsumsi, serta investasi.
Maka dari itu, kisah Hotman Paris disebut sebagai bukti keberhasilan inisiatif yang dijalankan pemerintah.
“Itu merupakan konfirmasi bahwa kebijakan kita mulai jalan,” tegasnya.
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar