SAS Institute : Makan Bergizi Gratis Bukan Janji Politik, Itu Misi Peradaban
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Kamis, 2 Okt 2025
- visibility 39
- comment 0 komentar

Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) merilis data terbaru yang mencatat hingga 22 September 2025 terdapat 4.711 kasus bakteri dalam makanan yang terdistribusi. Kasus tersebut tersebar di tiga wilayah dengan total sekitar 45 lokasi sejak program ini dijalankan.
Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto langsung memberikan pernyataan usai kepulangannya dari lawatan luar negeri.
“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Pernyataan Presiden mendapat dukungan dari Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso. Ia menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus tetap dijalankan.
“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini,” terang Abi Rekso.
Abi juga menegaskan bahwa MBG merupakan komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak masyarakat untuk mendapatkan makanan (right to food). Meski mencatat hampir 5.000 kasus, jumlah tersebut masih jauh dibandingkan dengan 31 juta penerima manfaat.
“Artinya persoalan yang ada sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi,” jelasnya.
Abi menutup pernyataannya dengan optimisme.
“Kita perlu yakin dan optimis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia.”
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar