Wamen Isyana: Pembangunan Keluarga Jadi Fondasi Utama Astacita Prabowo–Gibran
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Senin, 20 Okt 2025
- visibility 10
- comment 0 komentar

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menegaskan bahwa pembangunan keluarga merupakan salah satu fondasi utama dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Isyana dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, mengatakan menjelang satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, fokus besar pemerintah semakin jelas, yakni membangun manusia berkualitas di Indonesia sejak dari keluarga. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi syarat utama menuju Indonesia Emas 2045.
“Di tingkat global, pada forum Asia Pasifik Keluarga Berencana (FP) 2030 di Bali, perencanaan keluarga adalah kunci kesejahteraan dan perlindungan perempuan. Target 2030 jelas, no one is left behind. Setiap keluarga harus mendapatkan layanan kesehatan dan perencanaan keluarga yang baik,” katanya.
Ia menambahkan, BKKBN menjadi center of excellence Indonesia dalam isu ini, mulai dari penguatan konseling keluarga, akses kontrasepsi, hingga pendampingan berbasis komunitas melalui kader dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Delegasi dari 13 negara, kata Isyana, turut mempelajari praktik baik Indonesia dalam layanan keluarga, kesehatan, dan budaya ramah masyarakat Bali.
Menurutnya, perencanaan keluarga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM sebagaimana tertuang dalam Astacita.
“Begitu banyak program yang telah dilakukan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Semua diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM, sesuai Astacita,” ujar dia.
Isyana menjelaskan bahwa dalam waktu kurang dari satu tahun, fondasi besar untuk pembangunan keluarga, gizi, pendidikan, dan kesehatan sudah diletakkan. Pemerintah, kata dia, bergerak dari hulu ke hilir dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sebagai aktor strategis dalam pembangunan keluarga, pencegahan stunting, penguatan TPK, dan layanan ketahanan keluarga.
Program-program yang saling terhubung itu meliputi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (usia 0–2 tahun). Dalam program ini, BKKBN menjadi garda terdepan dalam penyaluran dan pendampingan agar pencegahan stunting berjalan efektif sejak masa kehamilan.
Isyana menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada gizi anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi keluarga dan memberdayakan perempuan di akar rumput — mulai dari dapur SPPG, distribusi lapangan, hingga kader keluarga di bawah koordinasi Kemendukbangga/BKKBN.
“Gizinya dapat, ekonominya bergerak, martabat perempuan ikut naik,” ucapnya.
Dengan model ini, pembangunan SDM tidak hanya melahirkan generasi sehat, tetapi juga memperkuat ekonomi keluarga dan posisi perempuan di tingkat masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga menjalankan program Cek Kesehatan Gratis untuk memperluas akses layanan kesehatan dasar, Sekolah Rakyat bagi keluarga kurang mampu sebagai tangga mobilitas sosial, serta Sekolah Garuda bagi anak berprestasi agar dapat menembus universitas kelas dunia.
“Pendidikan adalah tangga mobilitas. Sekolah Rakyat membuka akses, Sekolah Garuda membuka peluang lebih tinggi,” tutur Isyana.
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar