Carina Citra Dewi Joe, Ilmuwan Vaksin Covid-19 Diganjar Tanda Kehormatan dari Prabowo
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Selasa, 26 Agt 2025
- visibility 44
- comment 0 komentar

Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan tanda kehormatan negara kepada 141 tokoh dari berbagai bidang di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Salah satu penerima adalah Carina Citra Dewi Joe, dikenal luas di dunia ilmiah sebagai salah satu pemegang paten vaksin Covid-19 Oxford–AstraZeneca.
Ia dianugerahi Bintang Jasa Utama atas kontribusinya dalam pengembangan bioteknologi dan kesehatan global, termasuk merumuskan formula produksi massal vaksin.
Perannya sangat vital dalam memastikan vaksin ini dapat diproduksi secara massal dengan formula sederhana, sehingga memungkinkan akses cepat dan terjangkau di berbagai negara, termasuk negara berkembang.
Vaksin tersebut menjadi salah satu tonggak penting penyelamatan jutaan jiwa saat pandemi. Atas dedikasi di bidang bioteknologi dan kesehatan global, serta kiprahnya yang mengharumkan nama Indonesia di panggung ilmiah internasional, ia dianugerahi Bintang Jasa Utama.
Profil Carina
Prof. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, B.Sc., M.Sc., Ph.D.[1] atau yang dikenal dengan Carina Joe (lahir 21 April 1989) adalah seorang peneliti, ilmuwan, sekaligus penemu vaksin Covid-19 Oxford–AstraZeneca. Carina juga merupakan seorang Guru Besar Kehormatan (Honoris Causa) Universitas Airlangga. Ia dikukuhkan sebagai guru besar kehormatan bidang ilmu rekayasa dan bio-manufaktur dengan membawakan orasi ilmiah bertajuk Innovative Strategies for Preventing and Overcoming Pandemics: Integrating Technology and Human Expertise. Pengukuhan Guru Besar tersebut dilakukan pada 20 Desember 2023.
Carina merupakan lulusan SMA di SMAK 1 BPK Penabur Jakarta pada 2003 hingga 2004. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Carina melanjutkan studi ke tingkat perguruan tinggi dengan fokus di bidang bioteknologi.
Ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Bioteknologi dari University of Hong Kong pada tahun 2008, memperluas pemahamannya tentang ilmu hayati dan aplikasinya dalam industri farmasi serta medis. Untuk memperdalam ilmunya, Carina melanjutkan studi ke jenjang magister di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia, dan berhasil meraih Master of Biotechnology pada tahun 2013.
Selama belajar di Australia, Carina mengaku pernah bergabung dalam beberapa proyek pengembangan vaksin, salah satunya vaksin hepatitis B. Tidak berhenti di situ, ia kemudian melanjutkan pendidikan doktoralnya di institusi yang sama dan meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang Bioteknologi pada tahun 2019.
Setelah lulus, dia sempat bekerja di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), sebuah lembaga penelitian yang berada di bawah pemerintah Australia. Ia kemudian bergabung dengan Jenner Institute di Oxford University sebagai Senior Postdoctoral Research Scientist di bidang pengembangan vaksin khususnya vaksin virus.
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar