Demi Lindungi 50 Juta Penduduk Pantura, Prabowo Siap Bangun Tanggul Laut Raksasa
- account_circle Faqih Haq
- calendar_month Selasa, 21 Okt 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar

Prabowo Subianto
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) siap dibangun membentang di pantai utara Jawa (Pantura) untuk melindungi sekitar 50 juta penduduk dari ancaman naiknya permukaan air laut.
Saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna dalam rangka satu tahun pemerintahan, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut sepanjang 535 kilometer di Pantura menjadi langkah penting pemerintah dalam menghadapi kenaikan air laut sekitar 5 sentimeter per tahun akibat dampak perubahan iklim.
“Kita juga sudah mulai persiapan untuk membangun 535 km panjang tanggul laut di pantai utara Jawa. Ini untuk menyelamatkan 50 juta penduduk. Air laut naik 5 cm setahun,” kata Presiden Prabowo saat memberikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Menurut Presiden, ancaman perubahan iklim sudah di depan mata. Selain mengancam permukiman warga, kawasan industri, dan infrastruktur penting, sebanyak 60 persen industri nasional berada di wilayah pantai utara Jawa.
Lahan pertanian yang menjadi lumbung pangan nasional juga berisiko besar terendam jika proyek tanggul laut tidak segera direalisasikan.
“Kalau tidak salah 60 persen industri kita ada di pantai utara Jawa ini. Puluhan ribu hektare sawah yang subur juga di situ. Harus kita selamatkan,” kata Presiden.
Prabowo menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat sekaligus menjaga aset strategis bangsa.
Proyek tanggul laut raksasa ini masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Prabowo–Gibran. Nantinya, proyek ini dirancang untuk menjadi pelindung utama kawasan pesisir dari ancaman rob, abrasi, dan dampak perubahan iklim global.
Sejumlah fase pembangunan Giant Sea Wall akan ditawarkan kepada negara mitra untuk kerja sama pendanaan. Pemerintah memprioritaskan pembiayaan proyek melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar tidak membebani APBN.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa yang telah direncanakan sejak 1995 oleh Bappenas membutuhkan biaya sedikitnya 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.297 triliun.
Meski proyek ini berskala besar dan akan memakan waktu panjang hingga melewati masa pemerintahannya, Prabowo menegaskan komitmen untuk memulai pembangunan sesegera mungkin.
“(Proyek) ini vital dan ini sesuatu mega proyek. Saya tidak tahu Presiden mana yang akan menyelesaikan, tapi kita harus mulai dan kita akan mulai,” kata Presiden beberapa waktu lalu.
- Penulis: Faqih Haq

Saat ini belum ada komentar