Rupiah Diprediksi Menguat, Ini Penyebabnya
- account_circle Faqih Haq
- calendar_month Selasa, 21 Okt 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar

Ilustrasi Rupiah
Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menyusul kabar bahwa delegasi Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan segera bertemu. Optimisme pasar meningkat karena pertemuan ini dinilai dapat meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan harapan investor terhadap hasil positif dari pertemuan tersebut menjadi sentimen utama yang mendorong penguatan rupiah.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah harapan investor akan meredanya tensi China-AS, dengan kedua delegasi akan bertemu segera dan Trump akan bertemu Xi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Mengutip laporan Anadolu, Donald Trump menyampaikan bahwa dirinya akan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.
Trump berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Beijing setelah pertemuan itu, dan meyakini hubungan kedua negara akan semakin membaik.
Selain itu, Trump juga menyatakan telah menerima undangan resmi untuk mengunjungi China pada awal tahun depan.
Langkah ini menambah optimisme pasar bahwa hubungan dagang AS–China akan bergerak ke arah yang lebih stabil.
“Trump memastikan investor dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Pembahasannya sangat luas terutama mineral langka. Jadi, kecil kemungkinan akan ada terobosan atau deal yang signifikan, namun investor cukup senang jika tidak terjadi eskalasi saja,” ujar Lukman.
Sementara itu, dari dalam negeri, investor saat ini bersikap wait and see menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang digelar Rabu (22/10), serta rilis data inflasi AS pada akhir pekan ini.
Kedua faktor tersebut diperkirakan turut memengaruhi arah pergerakan rupiah dalam jangka pendek.
Menurut Lukman, dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan domestik tersebut, kurs rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp16.500–Rp16.600 per dolar AS dalam waktu dekat.
Adapun pada pembukaan perdagangan Selasa di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.568 per dolar AS, dibanding posisi sebelumnya di Rp16.575 per dolar AS.
- Penulis: Faqih Haq

Saat ini belum ada komentar