Utang LRT Jabodebek Rp2,2 Triliun, Danantara Tegaskan Skema Pembayaran Harus Tepat
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Selasa, 30 Sep 2025
- visibility 37
- comment 0 komentar

Danantara Indonesia
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyatakan akan meninjau secara menyeluruh skema pembayaran utang proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Masih terdapat sisa pembayaran sebesar Rp2,2 triliun dalam proyek pembangunan LRT, yang rencananya akan diselesaikan KAI setelah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan bahwa skema pembayaran utang tersebut harus dirancang secara tepat agar tidak membebani kondisi keuangan KAI.
“Saya akan cek polanya. Skemanya harus proper dan benar, karena kita harus memastikan setiap perusahaan tetap sehat,” kata Dony di Jakarta, Senin (29/09/2025).
Pernyataan ini muncul setelah Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima penegasan dari Kementerian Keuangan terkait pembayaran piutang proyek LRT melalui KAI, dengan kemungkinan menggunakan skema penyertaan modal negara (PMN) atau subsidi kepada KAI.
“KAI nantinya akan melakukan pembayaran secara penuh kepada Adhi Karya,” kata Entus dalam Public Expose Live di Jakarta, Senin (8/9).
Direktur Keuangan ADHI Bani Iqbal menambahkan, proses pelunasan piutang saat ini masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian Keuangan, PT KAI, dan Danantara. Target penyelesaian ditetapkan secepatnya pada akhir 2025.
Proyek LRT Jabodebek secara keseluruhan menghabiskan anggaran hingga Rp32,5 triliun. Pembangunan LRT sepanjang 44 kilometer itu awalnya dibiayai oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, dengan alokasi dana Rp23,3 triliun lewat skema PMN dari total kontrak Rp25,5 triliun.
Pada 2016, regulasi tersebut direvisi melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2016. Revisi itu memperluas mandat PT Adhi Karya yang semula hanya bertanggung jawab atas pembangunan jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi, menjadi termasuk pembangunan depo sebagai bagian dari proyek LRT Jabodebek.
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar