Demi Percepatan, Kemenhub dan Pemprov Banten Tingkatkan Sistem Sinyal KRL Rangkasbitung–Merak
- account_circle Faqih Haq
- calendar_month Rabu, 22 Okt 2025
- visibility 12
- comment 0 komentar

KRL, LRT dan MRT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melakukan peningkatan sistem persinyalan untuk memperbanyak dan mempercepat perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) di lintasan Rangkasbitung–Merak. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan memperbaiki layanan transportasi di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo menjelaskan, peningkatan ini bukan berupa penambahan jalur, melainkan optimalisasi sistem perjalanan agar frekuensi KRL bisa lebih rapat dan banyak.
“Kalau jalur sih tidak, bukan penambahan jalur, tapi peningkatan sistem perjalanan atau trip-nya. Jadi nanti jumlah perjalanan KRL akan bertambah,” ujar Tri Nurtopo di Kota Serang, Selasa (21/10/2025).
Saat ini, frekuensi perjalanan KRL mencapai satu kereta setiap 10 menit, namun ke depan akan ditingkatkan menjadi 4–5 menit sekali.
“Kalau sudah 4–5 menit, otomatis jumlah perjalanan akan lebih banyak,” ujarnya.
Selain peningkatan sinyal, pemerintah juga menyiapkan pembangunan stasiun baru di wilayah Jatake, yang disebut sudah hampir siap beroperasi, serta tambahan satu stasiun di Parung Panjang, Jawa Barat.
“Dengan penambahan stasiun dan sinyal ini, diharapkan KRL bisa berhenti lebih cepat dan menambah efisiensi perjalanan,” jelasnya.
Tri Nurtopo menambahkan, proyek peningkatan sinyal akan mulai dikerjakan pada 2026, diawali dengan pembangunan infrastruktur dasar sebelum sistem digital dijalankan sepenuhnya.
“Informasinya tahun depan proyeknya akan dimulai. Jadi tahapannya pembangunan infrastruktur sinyal dulu, baru nanti sistemnya berjalan penuh,” ungkapnya.
Ia menegaskan, peningkatan sinyal juga menjadi bagian dari kajian elektrifikasi jalur KRL hingga Merak yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kita masih punya kewajiban melakukan kajian elektrifikasi sampai ke Merak. Di RPJMN disebutkan sebagai double track, tapi belum termasuk elektrifikasi. Kajian akan dilakukan 2026 sebagai dasar pelaksanaan berikutnya,” katanya.
Menurut Tri, langkah ini akan memperkuat konektivitas antardaerah di Banten sekaligus meningkatkan kenyamanan penumpang KRL yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
- Penulis: Faqih Haq

Saat ini belum ada komentar