Terungkap Harga Asli Pertalite, Solar dan LPG 3 Kg Jika Tanpa Subsidi
- account_circle Orbitnews Co
- calendar_month Selasa, 30 Sep 2025
- visibility 36
- comment 0 komentar

Ilustrasi SPBU
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merinci harga asli sejumlah barang subsidi, mulai dari Pertalite, solar, hingga LPG 3 kilogram (kg). Selisih harga keekonomian dengan harga jual ke masyarakat selama ini ditanggung pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi dan nonenergi,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Ada delapan jenis barang energi dan nonenergi yang sebagian harganya ditanggung pemerintah.
-
Solar: Harga asli Rp11.950 per liter, dijual Rp6.800. Subsidi Rp5.150 per liter (43%), dengan nilai Rp89,7 triliun pada APBN 2024 untuk lebih dari 4 juta kendaraan.
-
Pertalite: Harga seharusnya Rp11.700 per liter, dijual Rp10.000. Subsidi Rp1.700 per liter (15%), total Rp56,1 triliun, dinikmati 157,4 juta kendaraan.
-
Minyak tanah: Harga Rp11.150 per liter, dijual Rp2.500. Subsidi Rp8.650 (78%), dengan anggaran Rp4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga.
-
LPG 3 Kg: Harga asli Rp42.750 per tabung, dijual Rp12.750. Subsidi Rp30.000 (70%), dengan anggaran Rp80,2 triliun untuk 41,5 juta pelanggan.
-
Listrik rumah tangga 900 VA bersubsidi: Dari Rp1.800 per kWh menjadi Rp600. Pemerintah menanggung Rp1.200 per kWh (67%) untuk 40,3 juta pelanggan.
-
Listrik rumah tangga 900 VA nonsubsidi: Mendapat kompensasi Rp400 per kWh (22%), sehingga tarif turun jadi Rp1.400 per kWh, untuk 50,6 juta pelanggan. Nilai subsidi listrik total Rp156,4 triliun.
-
Pupuk urea: Harga asli Rp5.558 per kg, dijual Rp2.250. Subsidi Rp3.308 per kg (59%).
-
Pupuk NPK: Harga asli Rp10.791 per kg, dijual Rp2.300. Subsidi Rp8.491 per kg (78%). Nilai subsidi pupuk Rp47,4 triliun untuk 7,3 juta ton.
“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” tegas Purbaya.
- Penulis: Orbitnews Co

Saat ini belum ada komentar